Konsep Ruang pada Rumah Abu Keluarga Han berdasar pada Konsep Jìngzǔ dan Feng Shui

Authors

  • Rizka Desi Kuntari Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
  • Susilo Kusdiwanggo Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang

Abstract

Rumah Abu Keluarga Han merupakan salah satu peninggalan sejarah tertua yang berada pada Chineseche Voorstraat (sekarang Jalan Karet) di Surabaya. Rumah tersebut dibangun atas kepercayaan jìngzǔ, yaitu penghormatan kepada arwah leluhur. Serangkaian prosesi sembahyang yang terjadi pada beberapa ruang di rumah Abu Keluarga Han masih terjaga hingga saat ini. Selain untuk sembahyang, rumah tersebut juga dahulunya difungsikan sebagai tempat tinggal sementara bagi keluarga Han yang baru tiba dari Cina. Perbedaan aktivitas yang terjadi di dalam rumah tersebut membuat penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Bagaimana konsep ruang terbentuk? Bagaimana ruang pada rumah tersebut dapat terbentuk? Bagaimana pengaruh kepercayaan jìngzǔ pada ruang di rumah tersebut? Bagaimana pemisahan fungsi ruang antara aktivitas sembahyang dan aktivitas tinggal yang terjadi di dalam rumah tersebut? Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mencari bagaimana konsep ruang pada Rumah Abu Keluarga Han. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif-induktif dengan pendekatan nauralistik. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa konsep ruang pada Rumah Abu Keluarga Han sangat erat kaitannya dengan konsep Jìngzǔ dan Feng Shui. Konsep Jìngzǔ atau penghormatan kepada leluhur menjadi dasar terbentuknya ruang sedangkan konsep Feng Shui yang bersumber pada kosmologi, Yin-yang, Wu Hsing, serta Element Production & Destruction Cycles menjadi dasar bentuk, tata ruang, orientasi, arah hadap, dan tata letak hingga akhirnya membentuk konsep ruang.

Downloads

Published

2019-07-31

Issue

Section

Articles