Rekayasa Desain Selubung Bangunan untuk Menurunkan Temperatur Udara dalam Ruang pada Bangunan GOR Otista

Authors

  • Nenobi Zahra Jurusan Arsitektur, fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
  • Wasiska Iyati Jurusan Arsitektur, fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang

Abstract

Salah satu aktivitas yang sedang berkembang di kota Jakarta adalah olahraga. GOR Otista Jakarta Timur merupakan salah satu bangunan yang mewadahi aktivitas olahraga dan berbagai aktivitas lainnya sehingga kondisi temperatur udara dalam ruangnya perlu diperhatikan. Salah satu upaya untuk menurunkan temperatur udara dalam ruang yaitu membuat rekayasa desain selubung bangunan dengan fokus pada bukaan ventilasi, shading device, dan bukaan atap. Rekayasa desain selubung bangunan menerapkan sistem stack effect dengan bukaan ventilasi sebagai inlet dan bukaan atap sebagai outlet. Pada GOR Otista belum menerapkan sistem tersebut sehingga temperatur udara dalam ruang cukup tinggi (29 oC - 34 oC). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluatif dan menggunakan metode eksperimental dengan simulasi menggunakan software Ecotect Analysis 2011. Rekayasa desain selubung bangunan yang telah disimulasikan dipilih sesuai penurunan temperatur terendah dibandingkan dengan kondisi eksisting. Standar temperatur udara dalam ruang mengacu pada SNI 03-6572-2011 yakni standar yang berlaku di Indonesia. Terdapat 13 rekomendasi rekayasa desain yang telah disimulasikan yang berupa grafik temperatur sebagai penentu dalam pemilihan rekayasa desain. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model selubung bangunan dengan bukaan ventilasi tipe vertically pivoted, shading device panjang 90cm, dan bukaan atap dengan panjang kisi 15cm dapat menurunkan temperatur sebesar 3,0 oC.

 

Kata kunci: temperatur udara, selubung bangunan, gedung olahraga

Downloads

Published

2018-01-17

Issue

Section

Articles