Perancangan Kembali Museum Airlangga Kota Kediri

Authors

  • Ayu Mustikaning Pramesti Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Rinawati P Handajani Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Indyah Martiningrum Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Abstract

Museum adalah tempat untuk menyimpan dan memelihara benda peninggalan sejarah. Lambat laun terjadi fenomena menurunnya jumlah pengunjung di mana salah satunya disebabkan kurangnya daya tarik museum. Daya tarik museum yang dibahas dibatasi pada daya tarik bangunan museum. Selain kebutuhan untuk menambah daya tarik bangunan, pesatnya kemajuan teknologi juga merupakan isu yang mendasari studi penggunaan teknologi sebagai media penyajian benda koleksi museum sejarah. Tahapan pertama analisis adalah evaluasi bangunan dan ruang pamer sesuai persyaratan teknis dan dikombinasikan dengan penjabaran tapak untuk mendapatkan program tapak dan ruang. Tahap selanjutnya adalah analisis objek komparasi beberapa museum yang dianggap berhasil menarik pengunjung dan memiliki bentuk yang atraktif. Objek komparasi tersebut disandingkan untuk menemukan persamaan konsep bangunan dan penggunaan teknologinya untuk digunakan sebagai variabel desain. Tahap selanjutnya adalah analisis perancangan bentuk bangunan menggunakan variabel yang telah ditemukan, kemudian menggunakan contoh-contoh penerapan teknologi untuk penyajian benda koleksinya. Setelah itu, dilakukan analisis kesejarahan Kediri sebagai konteks Museum Airlangga yang merupakan museum sejarah. Hasil pengolahan bentuk didapat dari simbolik candi. Teknologi yang digunakan pada museum adalah teknologi LCD proyektor, touchscreen, komputer, pedestal kinetik, dan teknologi lighting.

Kata kunci: perancangan kembali, museum, bentuk bangunan, teknologi penyajian koleksi

Downloads

Published

2016-11-03

Issue

Section

Articles