Pemaknaan Terhadap Prinsip dan Pola Ruang pada Istana Maimoon

Authors

  • Nindya Adhyaksa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Chairil Budiarto Amiuza Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Abraham Mohammad Ridjal Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Abstract

Sebagai salah satu elemen terpenting dalam perancangan arsitektur penempatan sebuah ruang juga melalui pertimbangan tertentu yang membentuk suatu pola tata ruang. Dalam pola penataan tersebut setiap susunan ruang memiliki maksud tertentu sehingga hal tersebut dapat dibaca melalui bahasa tanda. Istana Maimoon adalah peninggalan kebudayaan melayu di kota Medan yang harus dijaga kelestariannya. Dalam tatanan pola ruangnya Istana Maimoon memiliki suatu prinsip-prinsip penataan ruang yang memiliki makna dalam setiap susunan dan penempatannya. Pemaknaan tersebut dapat diterjemahkan melalui semantik dengan beberapa aspek yakni dari segi referensi atau kode tertentu, relevansi atau tertentu, maksud atau fungsi tertentu dan ekspresi atau nilai tertentu dari setiap pola dan prinsip-prinsip ruang yang terbentuk. Melalui identifikasi terhadap aspek sepasial pada pola ruang Istana Maimoon akan mengetahui prinsip-prinsip penyusunan pola tata ruangnya, kemudian dikaji makna yang terkandung di dalamnya melalui aspek semantik. Pola dan prinsip tata ruang yang ada pada Istana Maimoon mengacu pada sebuah pola tatanan istana kerajaan pada umumnya yang memiliki makna yaitu gambaran sosok kekuasaan dan kebesaran seorang Sultan Melayu Deli pada masa kepemimpinannya dan nilai-nilai kepemimpinan yang harus dijaga baik hubungan vertikal terhadap Tuhan maupun hubungan horizontalnya kepada sesama manusia.

Kata kunci: Pola ruang, Prinsip tata ruang, Semantik, Istana Maimoon

Downloads

Published

2016-11-02

Issue

Section

Articles