IDENTITAS VISUAL PADA MASJID AL – WUSTHO MANGKUNEGARAN SURAKARTA

Authors

  • Andi Muhammad Aria Pinandita Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Abraham Mohammad Ridjal Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Keywords:

Identitas, Masjid, Visual

Abstract

Masjid Al – Wustho Mangkunegaran mulai dipugar oleh KGPAA Mangkunegaran VII pada tahun 1878-1918 yang dirancang oleh Ir. Herman Thomas Karsten arsitektur asal Belanda, tidak heran meskipun dibangun dalam bentuk arsitektur khas Jawa tetapi juga terdapat banyak pengaruh gaya Kolonial. Adapun Masjid Al – Wustho merupakan masjid yang dijadikan cagar budaya di Kota Surakarta dan teregistrasi dalam sistem registrasi nasional cagar budaya oleh Kementrian Pendidikan Budaya. Oleh karena itu, dengan kemunculan identitas serta karakteristik yang beragam, diperlukan adanya peninjauan dalam identitas masjid pada elemen visual. Kajian ini merupakan media untuk membantu dalam memahami identitas visual Masjid Al – Wustho Mangkunegaran berdasarkan karakter visual yang menjadikan ciri khas sebagai masjid kraton di kota Surakarta. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil akhir analisis ini menghasilkan identitas visual bangunan yang dipengaruhi oleh gaya bangunan yang digunakan. Secara garis besar identitas bangunan masjid Al – Wustho Mangkunegaran dibangun dengan dominasi langgam arsitektur tradisional Jawa pada aspek visual dan juga langgam arsitektur Kolonial. Namun, kedua langgam ini berakulturasi menjadi satu diikuti dengan budaya lokal Surakarta yang menghasilkan bangunan bersejarah yang vital di kota Surakarta.

Downloads

Published

2021-10-29

Issue

Section

Articles