Pengaruh Selubung Bangunan Terhadap Pendinginan Alami (Studi Kasus Masjid Wapauwe, Negeri Kaitetu, Leihitu, Kab.Maluku Tengah)

Authors

  • Mirza Nabila Rabul Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
  • Agung Murti Nugroho

Abstract

Masjid Wapauwe merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang masih terpelihara keasliannya hingga kini, dibangun pada tahun 1414 Masehi. Masjid ini menggunakan material alam kinerjanya mengutamakan sistem pendinginan alami. Kualitas lingkungan termal yang mempengaruhi akan kenyamanan termal manusia dapat dicapai dengan pengolahan fasad dan material selubung bangunan terutama pada daerah beriklim tropis dan lembab. Penelitian ini terkait kenyamanan termal dan kinerja pendinginan alami pada masjid Wapauwe yang berlokasi di Negeri Kaitetu, Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah dengan pengukuran lapangan selama 31 hari x 24 jam melalui metode deskriptif untuk mengumpulkan data dan menjelaskan tentang kondisi eksisting objek di lapangan, kemudian metode evaluatif untuk mengevaluasi data dari hasil pengukuran di lapangan dan quasi eksperimental menggunakan simulasi digital. Hasil penelitian menunjukkan suhu udara pada ruang masjid menjelang siang hari melebihi batas maksimal suhu netral kemudian suhu menurun secara bertahap menjelang sore hingga malam hari, memasuki waktu pagi dini hari suhu berada pada minimal suhu netral. Kenyamanan kelembaban udara pada siang hari dan malam hari belum sesuai dengan standar agar kinerja pendinginan alami lebih maksimal dibutuhkan strategi pendinginan alami pada masjid ini dengan dibuatnya rekomendasi desain mampu menurunkan suhu sebesar 0,2°C-1,7°C.

Downloads

Published

2020-07-30

Issue

Section

Articles