Gedung Kuliah Kedokteran Hewan Kampus II Universitas Brawijaya dengan Konsep Bioklimatik

Authors

  • Adli Bulain Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Agung Murti Nugroho Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Herry Santosa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Abstract

Kota Malang merupakan kota dengan iklim tropis lembab dengan udara yang sejuk karena terletak pada dataran tinggi. Potensi geografis dan iklim yang baik di Kota Malang mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk setiap tahun secara pesat sehingga hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan bangunan komersial dan non komersial. Kondisi ini menyebabkan ruang terbuka hijau menjadi berkurang dan menyebabkan peningkatan suhu serta perubahan iklim mikro setempat. Kota Malang memiliki banyak institusi ternama, salah satunya Universitas Brawijaya yang memiliki jumlah mahasiswa sangat padat. Terkait banyaknya jumlah mahasiswa dan pertimbangan aspek lingkungan UB akan menerapkan konsep green campus. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan alternative bangunan yang sesuai fungsi yang ditetapkan yaitu gedung kuliah kedokteran hewan dengan pertimbangan iklim dan kenyamanan bagi penggunanya dengan konsep bioklimatik. Konsep green campus berkaitan dengan kriteria bioklimatik di antaranya orientasi, bukaan jendela, desain dinding, pembayang pasif, lansekap, open plan, dan ruang transisi. Metode perancangan yang digunakan ialah metode programatik dan pragmatik. Sedangkan analisis dan sintesis dilakukan dengan metode programatik. Hasil yang diperoleh yaitu aplikasi konsep bioklimatik pada bangunan berperan menurunkan suhu ruangan dan mampu mengatur pencahayaan alami secara efektif sehingga dapat menciptakan kenyamanan termal dan visual bagi pengguna bangunan.

Kata kunci: Malang, gedung kuliah, bioklimatik

Downloads

Published

2016-08-02

Issue

Section

Articles