Pembacaan Tanda Masjid Jami Sultan Syarief Abdurrahman Kota Pontianak

Authors

  • Wirawan Fawaza Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
  • Herry Santosa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang

Abstract

Kesultanan Pontianak merupakan kesultanan termuda di Kalimantan Barat dan memiliki bangunan peninggalan berupa masjid yang keasliannya dijaga hingga sekarang. Masjid dan jamaahnya mengalami interaksi melalui aktivitas melihat masjid melalui elemennya dan berada di ruang masjid. Interaksi ini menghasilkan pemaknaan berupa persepsi terhadap masjid. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pemaknaan masjid oleh jamaah masjid. Pemaknaan masjid dihubungakan dengan karakteristik jamaah masjid dan konteks lokasi masjid. Penggalian makna dilakukan menggunakan teori semiologi Roland Barthes dan pemaparannya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini mengungkap Masjid Jami Sultan Syarief Abdurrahman dimaknai tua, unik, indah, jelas, dan besar .Bagian masjid atau kategori yang dominan adalah atap dan badan bangunan, sedangkan tema yang dominan adalah tua. Pengaruh karakteristik jamaah masjid yang dominan terhadap pemaknaan kategori adalah pendidikan, okupansi, dan latar budaya. Pengaruh karakteritik jamaah masjid yang dominan terhadap pemaknaan tema adalah okupansi dan latar budaya. Hubungan pemaknaan terhadap konteks didapati pengaruh masjid terhadap lingkungannya dan pengaruh lingkungan terhadap masjid. Pengaruh masjid terhadap lingkungan adalah masjid sebagai penanda kawasan. Pengaruh lingkungan terhadap masjid adalah adanya pengaruh penambahan jumlah penduduk terhadap perubahan luasan masjid, adanya pengaruh sungai terhadap posisi masjid, dan pengaruh budaya Melayu, Tradisional, Timur Tengah, dan Eropa terhadap bentuk masjid.

Downloads

Published

2020-01-31

Issue

Section

Articles