Karakteristik Spasial dan Visual Bangunan Gedung Hoofdbureau Polrestabes Surabaya
Authors
Dyllan Naufal Azmi
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Antariksa Sudikno
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Abstract
Gedung Hoofdbureau (awalnya Djotangan-Militaire Kazerne) adalah bangunan barak militer yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal tentara kerajaan Hindia Belanda (KNIL) yang didirikan sejak tahun 1828 pada pemerintahan Gubernur Hindia Belanda Jendral Willem Herman Daendels. Gedung tersebut kemudian dijadikan sebagai markas polisi Belanda pada tahun 1928 dan kini termasuk sebagai bangunan cagar budaya di Kota Surabaya. Jika dilihat secara kasat mata gedung Hoofdbureau memiliki keunikan dari cirikhas arsitektur klazzisme yang berkembang di periode 1770 - 1850. Pertumbuhan kota Surabaya yang pesat dikhawatirkan dapat berdampak pada bangunan Gedung Hoofdbureau Polrestabes Surabaya. Oleh karena itu, pengkajian karakteristik spasial dan visual bangunan dirasa penting dalam upaya untuk tetap menjaga keaslian bangunan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Hasil studi menunjukkan bahwa fungsi ruang bangunan adalah sebagai kantor dan Museum Hidup Polrestabes Surabaya. Hubungan ruang yang terbentuk pada bangunan adalah hubungan ruang dalam ruang. Sirkulasi yang terdapat pada bangunan adalah sirkulasi linier dengan dua akses pintu masuk utama dari timur dan utara bangunan. Terdapat perubahan organisasi ruang yang awalnya terpusat menjadi organisasi ruang terklaster. Secara keseluruhan, orientasi bangunan menghadap ke arah timur yang merupakan akses keluar masuk utama menuju tapak bangunan Gedung Hoofdbureau Polrestabes Surabaya.