Toponimi “Madura†Berdasarkan Perspektif Spasial Arsitektur
Authors
Nabila Kartika
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Susilo Kusdiwanggo
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Abstract
Manusia dan lingkungannya merupakan dua entitas yang tidak dapat dipisahkan semenjak hadirnya manusia di permukaan bumi. Nama-nama daerah ini beragam dan memiliki latar belakang tertentu. Arsitektur sebagai salah satu produk budaya menyimpan serangkaian jejak peradaban dalam bentuk konsep dan artefak. Jejak peradaban tersebut antara lain berupa arsitektur yang dituangkan dalam bentuk linguistik (berupa teks). Toponimi suatu daerah merupakan identitas yang membedakannya dengan daerah lain, karena toponimi merupakan hasil kebudayaan masyarakat di suatu daerah yang bersumber dari hubungan timbal baliknya dengan lingkungan di sekitarnya, baik aspek fisik maupun nonfisik. Madura salah satunya. Penelitian ini bertujuan yaitu mengidentifikasi nama desa di wilayah Madura secara toponimi dan menelusuri kaitan antara nama desa dengan konsep spasial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-kualitatif dengan strategi segmented dan coding dari nama-nama desa di wilayah Madura dengan perangkat lunak JMP (Dibaca Jump). Pengkodean ditentukan berdasarkan proses analisis kuantitatif yang masuk dalam siginificant value dan hasil dari analisis dijelaskan secara kualitatif.