Wayfinding bagi Tunanetra pada Sekolah Luar Biasa Tipe A (Studi Kasus: SMP/SMALB A YPAB Surabaya)

Authors

  • Rizka Nur Afifah
  • Muhammad Satya Adhitama

Abstract

Tunanetra memiliki keterbatasan pada penglihatannya dimana tidak dapat menangkap informasi secara visual sehingga memiliki keunikan tersendiri dalam melakukan wayfinding. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana wayfinding pada tunanetra khususnya di SMP/SMALB A YPAB Surabaya. Berdasar observasi awal diketahui bahwa lokasi penelitian belum didesain sesuai standar aksesibilitas, maka ingin diketahui elemen wayfinding apa saja yang membantu tunanetra dengan kondisi lingkungan yang ada.
Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif, dimana data yang dimiliki berupa data pemetaan pergerakan tunanetra dan data lingkungan eksisting. Data pergerakan tunanetra didapatkan dengan metode person centered mapping dengan sampel siswa tunanetra grup, total dan lowvision yang bergerak tanpa bantuan orang lain. Dari kedua data tersebut dilakukan analisis keterkaitan antara pola pergerakan dengan data lingkungan eksisting. Dari hasil analisis kemudian dilakukan sintesis terkait wayfinding bagi tunanetra, yaitu elemen landmark dan clue.
Hasil penelitian wayfinding pada tunanetra menunjukan adanya perbedaan pada elemen landmark dan clue bagi tunanetra total, lowvision maupun grup. Tunanetra total dan grup banyak menggunakan indra perabaan tangan kemudian indra perabaan kaki. Berbeda dengan pada tunanetra lowvision, dimana indra penglihatan masih berfungsi sehingga tidak banyak menggunakan indra perabaan melainkan mengutamakan indra penglihatan.
Kata kunci: wayfinding, tunanetra, perabaan

Author Biographies

Rizka Nur Afifah

Muhammad Satya Adhitama

Downloads

Published

2019-07-31

Issue

Section

Articles