Pengaruh Material Insulasi Dinding Terhadap Kinerja Termal Arsitektur Peti Kemas, Studi Kasus: Sekolah Master Depok
Abstract
Arsitektur peti kemas atau yang juga dikenal dengan cargotecture adalah jenis arsitektur yang menggunakan kembali peti kemas baja sebagai elemen struktural dan selubung bangunan sebagai solusi kebutuhan hunian ruang yang praktis, juga unggul dalam segi biaya dan lingkungan. Penerapannya dalam arsitektur di wilayah tropis lembab memerlukan penanganan tambahan untuk menurunkan temperatur ruang dalam, salah satunya adalah dengan menambahkan material insulasi dinding, seperti yang terjadi pada bangunan Sekolah Master Depok. Penelitian ini mengkaji seberapa besar pengaruh material insulasi dinding pada arsitektur peti kemas melalui studi kasus Sekolah Master Depok dengan menggunakan metode deskriptif evaluatif dengan pendekatan kuantitatif dan simulasi eksperimental. Adapun hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jenis material heavy weight berupa dinding bata pada bangunan sekolah berpengaruh dalam menurunkan temperatur ruang yang dapat mencapai nilai 1.6 ℃. Dalam penelitian juga melakukan simulasi rekomendasi material alternatif yaitu menggunakan sabut kelapa, polystyrene, dan ilalang dengan U-Value masing-masing sebesar 0.048 W/m k, 0.035 W/m k, dan 0.36 W/m k dengan hasil bahwa polystyrene memiliki kinerja penurunan temperatur udara yang paling baik dengan nilai mencapai 13.8 %.