Pusat Rehabilitasi Sosial Anak Pelaku Kriminalitas di Kota Malang dengan Pendekatan Faktor Depresi

Authors

  • Ayu Dyah Permatasari Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Rinawati P Handajani Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Subhan Ramdlani Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Abstract

Tingginya kriminalitas anak di Jawa Timur pada tahun 2013 seharusnya diimbangi denganpusat rehabilitasi sosial dengan pendekatan yang tepat. Hasil kajian yang telah dilakukan,menunjukkan adanya tingkat depresi pada LAPAS Anak Klas II Blitar, yang disebabkanoleh karena kurangnya privasi, kesesakan, suhu yang tinggi, kejenuhan karena kegiatanyang membosankan, kurangnya stimulasi intelektual seperti pendidikan yang minim dankebisingan. Maka pendekatan faktor depresi anak diperlukan pada perancangan pusatrehabilitasi sosial. Kota Malang sendiri dipilih dengan dasar kota Malang merupakan kotaterbesar ketiga di Jawa Timur dengan angka kriminal anak paling tinggi. Dalampendekatan faktor depresi dilakukan kajian pada elemen arsitektural yang bertujuanuntuk menghindari depresi anak baik disebabkan karena rindu terhadap keluarga,kejenuhan, kurangnya privasi, kebisingan, kesesakan, suhu tinggi maupun kurangnyastimulus intelektual, dengan cara mengendalikan lingkungan sekitar. Dengan metodekanonik dan metode pragmatis, perancangan ini diharapkan menghasilkan suaturancangan yang mempertimbangkan kriteria dalam pengawasan serta kemudahan aksesuntuk berbagai program bagi anak serta memaksimalkan ruang-ruang yang terkoneksidengan ruang luar agar anak tidak merasa dikurung.

Kata kunci: rehabilitasi, depresi, kontrol

Downloads

Published

2015-01-30

Issue

Section

Articles