Model Atap Rumah yang Tanggap terhadap Abu/Pasir Vulkanik Studi Kasus: Letusan Gunung Kelud Kecamatan Ngantang Malang
Abstract
Atap adalah bagian rumah yang sangat penting sebagai pelindung penghuni dari keberagaman iklim sekitarnya antara lain: hujan, salju, panas matahari, angin, khusunya didaerah pegunungan.Adanya material vulkanik berupa abu/pasir vulkanik di atap dapat mengakibatkan runtuhnya konstruksi atap dan berujung pada ancaman keselamatan penghuni dibawahnya. Dari hasil survey185 sampel rumahdesa Pandansari dusun Munjung Malang sebagai daerah yang terdampak letusan gunung Kelud (2014) ditemukan beberapa kelompok sebagai studi kajian meliputi material penutup atap, bentuk atap, jenis konstruksi dan sudut kemiringan atap.metode yang digunakan adalah melalui uji statistika dan eksperimen sudut kemiringan. Statistika digunakan untuk mengklasifikasi hubungan prosentase kerusakan atap terhadap material penutup atap, prosentase kerusakan terhadap bentuk atap dan prosentase kerusakan terhadap konstruksi atap.Sedangkan eksperimen kemiringan dilakukan untuk mencari sudut istirahat abu/pasir vulkanik kemudian dilanjutkan dengan mencari sudut minimal kemiringan atap melalui sudut 30o – 90o.pasir yang digunakan adalah jenis pasir vulkanik kering, pasir vulkanik lembab dan pasir vulkanik basah yang sudah menyesuaikan dengan kondisi dilokasi kejadian. dengan metode ini nantinya akan didapatkan perbedaan sudut setiap material penutup atap dengan menggunakan jenis pasir yang berbeda. Hasil yang diharapkan adalah bagaimana menemukan model atap yang sesuai dengan keadaan pasir, jenis material penutup, jenis konstruksi, bentuk atap , dan sudut kemiringan atap yang digunakan oleh masyrakat desa Pandansari kecamatan Ngantang Malang.
Kata kunci: atap, pasir vulkanik, sudut kemiringan