Pelestarian Arsitektur Kolonial Bangunan Eks Stasiun Kereta Api Lumajang

Authors

  • Nabilla Anjani Rofidatul Khoudliyah Brawijaya University
  • Antariksa Sudikno Brawijaya University

Abstract

Bangunan Stasiun Kereta Api Lumajang saat ini dalam kondisi yang kritis karena sudah tidak lagi difungsikan sesuai fungsi awal pembangunannya. Bangunan ini adalah salah satu bangunan tua peninggalan kolonialisme Belanda yang dibangun pada tahun 1926 yang saat ini telah berumur 92 tahun dan berpotensi menjadi bangunan cagar Budaya tetapi dalam realisasinya, bangunan ini dialihfungsikan menjadi sarang walet oleh badan ekspedisi dan telah banyak dilakukan perubahan pada elemen-elemennya.  Dalam usaha pelestariannya, dibutuhkan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis  karakter spasial, dan strukturalnya secara mendetail sehingga dapat diketahui elemen asli dan perubahan-perubahan yang telah terjadi dan dapat diberikan batasan perlakuan yang boleh dan harus dilakukan sesuai dengan kondisi elemen-elemennya saat ini. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis, evaluatif, dan developmen yang akan mengarahkan tiap-tiap elemen untuk dilestarikan dengan tindakan preservasi, konservasi, rehabilitasi, atau rekonstruksi.

Kata Kunci: pelestarian, spasial, struktural, stasiun kereta api, kolonial.

Author Biography

Nabilla Anjani Rofidatul Khoudliyah, Brawijaya University

Architecture, Engineering Faculty.

Downloads

Published

2019-01-31

Issue

Section

Articles