Konsep Catuspatha Pada Kawasan Puri (Studi Kasus: Puri Agung Tabanan dan Puri Agung Buleleng)
Abstract
Puri Agung merupakan bangunan bersejarah yang dahulunya merupakan tempat tinggal seorang raja yang memerintah sebuah kawasan di Bali. Puri Agung beserta kawasan sekitarnya dibangun menggunakan konsep tradisional Bali yaitu Catuspatha. Konsep Catuspatha merupakan konsep yang mengatur pola ruang berdasarkan empat mata angin, dan ditemukan dalam lontar Eka Pretamaning Brahmana Sakti dan lontar Batur Kelawasan. Pengaruh letak geografis berpengaruh pada arah mata angin, sehingga terdapat dua objek pada penelitian ini yaitu kawasan Puri Agung Tabanan dan Puri Agung Buleleng. Kawasan Puri Agung di Bali mengalami beberapa kali perubahan akibat adanya pergantian sistem pemerintahan hingga sosial dan budayanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran konsep Catuspatha terhadap pembentukan pola ruang pada kawasan puri Agung di Bali. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah konsep Catuspatha tidak bersifat mutlak dikarenakan ditemukan penyesuaian pada beberapa elemen Catuspatha karena adanya perkembangan zaman.