Sistem Konstruksi Rumah Panggung Pada Tanah Gambut Kalimantan Tengah (Studi Kasus: Huma Loendjoe)
Authors
Marlina Widyastuti
Brawijaya University
Ary Deddy Putranto
Abstract
Palangkaraya merupakan wilayah yang memiliki jenis tanah yang kurang stabil yaitu tanah gambut. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya pemerataan bangunan pada wilayah ini, sehingga hanya pada tanah stabil saja yang didirikan bangunan. Bangunan yang masih berdiri pada tanah gambut hanya bangunan panggung saja, untuk itu penelitian ini difokuskan pada sistem konstruksi Huma Loendjoe yang terdiri dari elemen atas, tengah, dan bawah. Huma Leondjoe ini terletak di Mandomai, Kapuas Barat. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui dan menganalisa sistem sambungan Huma Loendjoe yang berada di lahan gambut terhadap prinsip-prinsip mekanika teknik, ketahanan terhadap gempa dan penggunaan material yang diterapkan pada Huma Loendjoe. Bangunan yang mampu berdiri selama 111 tahun ini perlu diteliti mengenai sistem sambungan konstruksi utama pada tongkat dan alas pada bangunan, pendistribusian gaya yang bekerja pada setiap sambungan, lalu dihubungkan dengan konsep tahan gempa dengan membandingkan konstruksi Huma Loendjoe dengan Rumah Gadang. Perbandingan yang dihasilkan nantinya akan dianalisis dan akan diketahui kelebihan dan kekurangan dari sistem konstruksi Huma Loendjoe. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pengambilan data secara survey dan wawancara.   Kata kunci: tanah gambut, sistem konstruksi, distribusi gaya, tahan gempa