Pemaknaan Alun-alun Lumajang sebagai Ruang Publik
Abstract
Makna sakral dan profan yang diwadahi pada alun-alun jawa yang salah satunya adalah alun-alun Lumajang menjadi hal yang diteliti dalam penelitian serta peran masyarakat dalam memunculkan makna alun-alun akan dilihat perannya. Penelitian ini menggunakan kondisi fisik dan non fisik dari objek studi berupa aktivitas dan interaksi masyarakat dengan objek sebagai observasi awal. Interaksi yang terjadi didukung dengan hasil respon para responden tentang hal yang ditangkap dan ditelaah dari masing-masing elemen. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang makna-makna yang muncul pada alun-alun Lumajang saat ini dengan melihatnya sebagai ruang publik karena terdapat indikasi pemanfaatan dan perancangan ruang alun-alun sebagai ruang publik kota. Hubungan makna denotatif dan konotatif yang terbentuk dari penanda dan petanda karena interaksi dan respon masyarakat. Makna tersebut akan digali dengan teori semiotika menggunakan pendekatan kualitatif dipadukan bersama metoda survei. Hasil temuan makna selanjutnya akan diinterpretasikan dengan hasil bahwa tidak semua area objek studi memiliki pemaknaan yang condong ke makna denotatif, karena sisi utara memiliki pemaknaan kuat tentang makna sebagai ruang privat para pemerintah daerah. Sedangkan pada semua area kecuali sisi utara bermakna sebagai ruang hiburan bagi masyarakat dengan penyediaan berbagai kebutuhan dalam hal hiburan bagi masyarakat.
Â
Kata kunci: makna, semiotika, alun-alun, interaksi masyarakat, ruang publik