Faktor Pembentuk Pola Ruang Tradisional Bali Aga Pada Desa Adat Bugbug, Karangasem, Bali
Abstract
Bali merupakan salah satu pulau yang mendapatkan pengaruh dari kerajaan Majapahit.
Sebelumnya,  terdapat  masyarakat  Bali  Aga  yang  lebih  dahulu  bermukim  dengan
berbagai warisan  budaya.  Salah  satunya  dalam  bentuk  rumah  tinggal  tradisional  dan
juga  pemukimannya.  Salah  satu  desa  yang  masih  mempertahankan  budaya  tersebut
adalah  Desa  Adat  Bugbug.  Seiring  perkembangan  jaman,  kondisi  permukiman warga
mulai ditinggalkan dan meninggalkan warisan kultur terdahulu. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis kondisi permukiman desa, khususnya pada pola ruang permukiman
desa dan rumah tinggal tradisional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan
analisis  kualitatif.  Dalam  penelitian  ini,  ditemukan  terdapat  tujuh  bagian  identifikasi
pola  ruang  pemukiman  tradisional.  Ketujuh  bagian  tersebut  adalah  organisasi  ruang,
sirkulasi, pola persebaran, zonasi ruang, sistem pencapaian, orientasi hadap dan solid –
void ruang. Masing – masing bagian tersebut dianalisis kembali dengan tujuan mencari
faktor  pembentuk  pola  ruang.  Hasil  analisis  menunjukan  terdapat  berbagai  faktor
dalam pembentuk pola ruang. Faktor tersebut adalah nature, man, society, shell, network
dan konsep kosmologi ruang seperti Tri Hita Karana, Tri Angga dan Hulu – Teben.