Kriteria Interior Ruang Pembelajaran Siswa SDLB-C Yang sesuai dengan Karakteristik Siswa Tunagrahita Ringan (Studi Kasus SDLB Pembina Tingkat Nasional Bagian C Malang)

Authors

  • Erwin Feisal Fahmi Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Jenny Ernawati Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Rinawati P Handajani Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Abstract

Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki kondisi kecerdasan atau IQ yangberada dibawah rata-rata anak pada umumnya. Anak dengan tingkatketunagrahitaan ringan pada usia sekolah dasar memiliki potensi untuk dapatmengembangkan kemampuan intelegensi dan kecakapan dalam interaksi sosialmelalui proses pembelajaran dan pengembangan diri. Dengan kondisi yangdimilikinya, anak tunagrahita memiliki karakteristik yang berbeda dari anakseusianya sehinga dibutuhkan kelas khusus yang ditunjang oleh tenaga pengajarkhusus. Standar sarana dan prasarana untuk SLB-C yang ditetapkan olehpemerintah belum mengatur secara spesifik tentang desain interior ruangpembelajaran bagi anak tunagrahita ringan. Untuk mendapatkan konsep desaininterior yang dapat mengoptimakan proses pembelajaran siswa tunagrahita ringandibutuhkan kajian mengenai karakteristik dan perilaku siswa tersebut. Kajianpengamatan perilaku siswa tunagrahita ringan dilakukan di SDLB Pembina TingkatNasional Bagian C Malang yang merupakan SLB percontohan di Jawa Timur. Kajianini menggunakan metode pengamatan perilaku untuk memperoleh datakarakteristik siswa tunagrahita ringan yang menjadi acuan dalam penyusunankonsep desain interior ruang pembelajaran.

Kata kunci: Anak Tunagrahita Ringan, Arsitektur Perilaku, Interior RuangPembelajaran

Downloads

Published

2017-11-10

Issue

Section

Articles