Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Center Kabupaten Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Inklusif
Abstract
UMKM di Indonesia berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60,5%, namun di Kabupaten Bogor aspek UMKM pada tahun 2020 justru mengalami penurunan. Oleh karena itu pemerintah memiliki arah kebijakan untuk memfasilitasi pemasaran produk UMKM. Selain itu Kabupaten Bogor berada pada urutan kelima dengan jumlah penyandang disabilitas terbanyak se-Jawa Barat, dan terdapat 151 orang pelaku UMKM di Kabupaten Bogor yang merupakan penyandang disabilitas. Sehingga dalam konteks ini, perancangan UMKM Center Kabupaten Bogor ini mengimplementasikan prinsip-prinsip arsitektur inlusif untuk menciptakan sebuah UMKM Center yang universal dan nyaman digunakan oleh seluruh penggunanya, termasuk penyandang disabilitas fisik. Perancangan ini menggunakan tujuh prinsip arsitektur inklusif menurut Story(2011), yakni : equitable use, flexiblity in use, simple & intuitive use, perceptible information, tolerance for error, size & space for approach and use, dan low physical effort. Prinsip inklusif tersebut memiliki letak penerapan yang berbeda-beda, namun menyesuaikan kebutuhan calon pengguna pada fasilitas ruang yang ada hingga mencapai tujuan desain.
Kata kunci: UMKM Center, Kabupaten Bogor, Arsitektur Inklusif, Universal dan Nyaman