Mangrove Conservation & Edu-Tourism Centre melalui Implementasi Ecological Architecture di Kebun Raya Mangrove Rungkut Surabaya
Abstract
Deforestasi hutan mangrove di Indonesia mengalami ketidakstabilan total luasan setiap tahun dan frekuensinya terbilang cenderung menurun. Salah satu kasusnya adalah hutan mangrove yang berada di sepanjang tepian timur Kota Surabaya. Merespon hal tersebut, Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 2018 telah mencanangkan untuk mengembangkan kawasan tersebut menjadi kawasan Kebun Raya Mangrove untuk tujuan pusat konservasi mangrove terbesar di Indonesia untuk mempertahankan total luasannya serta ditujukan untuk destinasi pariwisata. Untuk menyeimbangkan aspek konservasi dan edu-wisata, maka diterapkan pendekatan arsitektur ekologi Solusi tersebut diwujudkan melalui metode pragmatis dengan strategi desain predictive modeling yang memuat 4 tahapan; (1) kajian permasalahan desain, (2) penyusunan kriteria desain, (3) eksplorasi dan alternatif, serta (4) penyusunan konsep desain. Hasil perancangan adalah Mangrove Conservation & Edu-Tourism Centre dengan mengangkat konsep unite in nature sebagai penyeimbang antara lingkungan alamiah (ekosistem hutan mangrove) dengan lingkungan buatan (keberadaan bangunan dan aktivitas wisata) dengan penyediaan fasilitas berupa sekolah alam, laboratorium botani, tissue culture plant room, mangrove information centre, visual augmented reality corridor, perpustakaan, UMKM gallery & store, workshop UMKM, serta fasilitas ruang luar yang menyediakan bozem wisata dan titian mangrove di sekitar bozem tapak.
Kata kunci: mangrove, ekologi, konservasi, edu-wisata.