Optimasi Tata Pencahayaan Buatan pada Museum Tembakau dan Perpustakaan Jember
Abstract
ABSTRAK
Jumlah kunjungan ke museum di Indonesia masih rendah karena ketidaktertarikan masyarakat untuk mengunjungi museum yang disebabkan oleh promosi dan sajian benda koleksi yang kurang menarik. Museum Tembakau dan Perpustakaan Jember merupakan satu-satunya museum tembakau milik instansi pemerintah yang dikelola oleh UPT. PSMB-LT Jember. Sayangnya, kondisi eksisting di museum kurang terang sehingga belum mencapai standar pencahayaan museum 500-750 Lux (SNI-03-6575-2001) karena lampu spotlight digunakan untuk penerangan umum sekaligus benda koleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan solusi optimasi tata pencahayaan buatan pada Museum Tembakau untuk mencapai standar pencahayaan buatan pada museum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan eksperimental menggunakan DIALux evo 12. Yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah dan spesifikasi lampu, serta elemen interior. Sedangkan variabel terikat berupa tingkat intensitas pencahayaan. Sebelum proses rekomendasi desain, dilakukan olah data dengan melakukan uji validitas hasil pengukuran eksisting dan simulasi pada software DIALux evo 12. Hasil rekomendasi optimasi tata pencahayaan buatan yang diberikan berupa perubahan elemen interior, alur sirkulasi, dan tata letak serta spesifikasi lampu menggunakan penerangan umum dan penerangan benda koleksi sesuai teori penyajian di dalam museum untuk mencapai standar pencahayaan buatan museum.
Kata kunci: pencahayaan buatan, museum, DIALux evo 12
ABSTRACT
The number of visitors to museum in Indonesia is still low due to the public's unattractiveness to visit museums caused by the promotion and distribution of less attractive collections. The Tobacco Museum and Jember Library is the only tobacco museum owned by a government agency managed by UPT. PSMB-LT Jember. Unfortunately, the existing conditions in the museum are so illuminated that it has not reached the museum lighting standard 500-750 Lux (SNI-03-6575-2001) because the spotlight is used for public lighting as well as collection objects. The research is aimed at evaluating and providing solutions to optimize artificial lighting systems at Tobacco Museums to artificial illumination standards at museums. The research method used is a quantitative and qualitative research method with an experimental approach using DIALux evo 12. The variables are the intensity of lighting. Before the design recommendation process, the data process is carried out by testing the validity of the existing measurement results and simulations on the DIALux evo 12 software. The results of the recommendation for optimization of the lighting layout are changes in the interior elements, circulation circuits, and layout as well as lighting specifications using the general description and illustration of collection objects according to the theory of presentation in the museum to the standard of artificial lighting.
Keywords: artificial lighting, museum, DIALux evo 12