Kualitas Placemaking Pada Koridor Jalan Guntur Untuk Membangun Ruang Publik Kota Malang
Abstract
Tingginya penggunaan lahan permukiman di Kota Malang telah memperparah kepadatan populasi dan menimbulkan pandangan bahwa kota ini membutuhkan ruang publik yang baik. Jalan Guntur merupakan salah satu jalan di permukiman elit bekas penjajahan Belanda yang memiliki berbagai kegiatan yang dapat dilakukan yang didukung adanya Pasar Oro Oro Dowo, Hutan Kota Malabar, Taman Merbabu, serta berbagai cafe dan restoran. Dengan beragamnya aktivitas yang pada kawasan ini elemen ruang publik seperti jalur pedestrian, ruang untuk bersosialisasi serta keterkaitan antara destinasi wisata yang ada di lingkungan ini masih kurang untuk mewadahi aktivitas masyarakat sehingga perlu dioptimalkan. Placemaking merupakan salah satu pendekatan dari perencanaan dan perancangan suatu ruang publik. Penerapan placemaking di Jalan Guntur penting untuk membantu menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan untuk berbagai aktivitas, termasuk bagi pejalan kaki, pedagang, dan pengunjung. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan observasi menggunakan teknik place centered mapping dan wawancara semi terstruktur untuk mengetahui keempat aspek placemaking yaitu sociability, access & linkage, uses & activities, comfort & image pada Koridor Jalan Guntur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat aspek placemaking teridentifikasi pada Koridor Jalan Guntur namun belum menyebar secara merata sehingga placemaking di kawasan ini masih lemah.