Lingkungan dengan Kontrol Sensorik pada Desain Sekolah Autisme di Kota Surabaya
Abstract
ABSTRAK
Anak dengan autisme memiliki persepsi sensorik unik yang mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Kontrol sensorik dalam lingkungan sekolah dapat mendukung perkembangan dan eksplorasi mereka secara optimal. Arsitektur memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang sesuai bagi anak dengan autisme dengan memperhatikan kualitas spasial dan stimulasi sensorik. Desain sekolah autisme ini bertujuan menciptakan ruang pembelajaran dan transisi dengan pengaturan stimulus yang tepat. Observasi berdasaran literatur mengenai lingkungan autisme dilakukan untuk menganalisis pergerakan serta respon sensorik anak dengan autisme di dua sekolah autisme yang berbeda. Hasil observasi menunjukkan bahwa anak dengan autisme cenderung memiliki perbedaan kebutuhan dalam pergerakan dan respon sensorik antara tiap karakteristik mereka. Berdasarkan hasil ini, ditetapkan konsep pengaturan input sensorik yang digunakan sebagai dasar mendesain yaitu Pemisahan Area berdasarkan Karakter, Autism Space Setting, Sensory Environment, Escape Space, dan Transition Zone. Hasil desain menunjukkan bahwa elemen visual, auditori, taktil, and olfaktori menjadi faktor utama dalam mewujudkan kontrol sensorik di lingkungan untuk autisme.
Kata kunci: Autisme, Kontrol Sensorik, Stimulus Lingkungan
ABSTRACT
Children with autism have unique sensory perceptions that affect how they interact with their surroundings. Sensory control within the school environment can support their optimal development and exploration. Architecture plays an important role in creating an appropriate environment for children with autism by considering spatial quality and sensory stimulation. The design of this autism school aims to create learning and transition spaces with the right stimulus settings. Literature-based observations on autism environments were conducted to analyze the movement and sensory responses of children with autism in two different autism schools. The results showed that children with autism tend to have different needs in movement and sensory response between each of their characteristics. Based on these results, the concept of sensory input arrangements was determined and used as the basis for design, which are Area Separation by Character, Autism Space Setting, Sensory Environment, Escape Space, and Transition Zone. The outcome of the design shows that visual, auditory, tactile, and olfactory elements are the main factors in creating a sensory control environment for autism.
Keywords: Autism, Sensory Control, Stimulus Environment