Karakteristik Fisik dan Non Fisik Koridor Jalan Idjen Kota Malang

Authors

  • Salsabila Larasati Brawijaya University

Abstract

Karakteristik Fisik dan Non Fisik Koridor Jalan Idjen Kota Malang

 

Salsabila Larasati1 dan Lisa Dwi Wulandari2

1 Mahasiswa Program Sarjana Arsitektur, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

2 Dosen Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Alamat Email penulis: salsabila_lar@student.ub.ac.id

 

ABSTRAK

 

Kota Malang yang merupakan kota dengan keunikan bentang alam yang dikelilingi oleh pegunungan, menyimpan beragam nilai historis sejak masa kolonial belanda yang bertahan hingga saat ini, salah satunya adalah Koridor Jalan Idjen yang berperan sebagai ikon koridor jalan heritage di Kota Malang. Koridor Jalan Idjen yang dalam perancangannya memperhatikan potensi alam sekitar dan aspek lokal, perlu dilindungi dan dilestarikan dari maraknya globalisasi saat ini yang menyebabkan hilangnya karakter suatu kawasan. Saat ini, terdapat beberapa perubahan di Koridor Jalan Idjen yang disebabkan oleh tuntutan kebutuhan ruang kawasan, perubahan gaya hidup masyarakat, serta tidak adanya regulasi yang jelas pada kawasan ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan Historic Urban Landscape (HUL) yang mengkaji 2 Elemen Lanskap (Ashihara, 1996) dan Dinamika dari 13 Komponen Lanskap Budaya (Page et al, 1998). Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah perubahan signifikan Koridor Jalan Idjen terjadi pada Masa Orde Baru (1996-1998) dengan Tradisi Budaya sebagai komponen yang paling banyak berubah, serta Topografi; Sirkulasi dan Penataan Cluster yang merupakan komponen stabil. Berdasarkan hasil penelitian, diperlukan regulasi sebagai pengendalian komponen berubah dan regulasi sebagai pertahanan untuk komponen yang stabil, untuk upaya sustainibility dan resiliensi kawasan Koridor Jalan Idjen dimasa yang akan datang.

 

Kata Kunci: perkembangan lanskap, koridor jalan, arsitektur kolonial Belanda

 

ABSTRACT

 

Malang City, a city with a unique natural landscape surrounded by mountains, has various historical values from the Dutch colonial period that have survived to this day, one of which is Idjen Street Corridor which acts as an icon of the heritage road corridor in Malang City. Idjen Street Corridor which in its design takes into account the surrounding natural potential and local aspects, needs to be protected and preserved from the current rise of globalization which causes the loss of the character of an area. Currently, several changes in Idjen Boulevard are caused by demands for regional space, changes in people's lifestyles, and the absence of clear regulations in this area. This research uses a descriptive qualitative method with a Historic Urban Landscape (HUL) approach which examines 2 Landscape Elements (Ashihara, 1996) and the Dynamics of 13 Cultural Landscape Components (Page et al, 1998). The results obtained in this research are that significant changes to Idjen Street Corridor occurred during the New Order Period (1996-1998) with Cultural Tradition as the component that changed the most, as well as Topography; Circulation and Cluster Arrangement which is a stable component. Based on the research results, regulations are needed to control changing components and regulations as a defense for stable components, for future sustainability and resilience efforts in the Idjen Street Corridor area.

 

Keywords: landscape development, road corridors, Dutch colonial architecture

Downloads

Published

2024-01-31