Implementasi Material Glass Block Pada Co Living Di Kota Bekasi
Abstract
Menurut data SBH dan BPS, total rata-rata pengeluaran per kapita sebesar Rp. 4.119.168 di tahun 2018 dan jumlah penduduk mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa (2.543.676 jiwa) di tahun 2018-2020 menimbulkan kebutuhan kaum milenial dalam menyewa hunian dibandingkan dengan membelinya. Solusi dalam menyelesaikan permasalahan kebutuhan hunian sewa adalah dengan rumah sewa co living sebagai sarana kehidupan yang terjangkau bagi pekerja, traveler, nomaden digital, atau mahasiswa serta co living yang dapat dikatakan lebih mudah diakses di kota-kota besar serta keterjangkauan fasilitas yang disertakan. Dalam mewadahi aktivitas beragam dalam co living dibutuhkan pencahayaan cukup dalam menunjang produktivitas kerja manusia dalam sebuah ruangan salah satunya pencahayaan alami. Solusi terhadap kebutuhan kuat pencahayaan alami adalah menggunakan material glass block yang memiliki potensi tinggi sebagai material yang dapat menyalurkan dan mengurangi cahaya. Untuk perancangan hunian sewa co living menggunakan metode pragmatisme agar memperoleh perancangan terbaik melalui predictive modelling. Hasil desain berupa hunian sewa co living dengan implementasi material glass block berdasarkan strategi pencahayaan alami, preferensi tipe serta peletakan glass block dan kaca standar. Glass block yang terpilih yaitu glass block grid, wave, dan clear memiliki beberapa fungsi dengan hasil penentuan penempatannya sebagai partisi , selubung, dan fasad bangunan.