Laboratorium Alam SMA Trensains Tebuireng dengan Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan
Abstract
Pengembangan kurikulum 2013 dilatarbelakangi fakta pada sebagian besar sekolahdi Indonesia yang lebih mengedepankan sistem pembelajaran dalam ruangan yangcenderung statis, khususnya pada mata pelajaran sains kealaman. Untuk itu,pengembangan kurikulum ditekankan pada relevansi dengan kebutuhan kehidupan,artinya tidak memisahkan peserta didik dengan lingkungan alam. SMA Trensains(pesantren sains) memiliki rencana pengembangan laboratorium hidup untukmempelajari ayat-ayat semesta, sehingga dibutuhkan wadah untukmengintegrasikan pembelajaran dengan lingkungan alam berupa laboratoriumalam. Perancangan laboratorium yang terintegrasi dengan alam dapat menghasilkandesain yang optimal dengan mengimplementasikan gagasan desain arsitekturberkelanjutan yang terbebas dari label tertentu. Pragmatik kontekstual merupakanmetode perancangan yang digunakan untuk menerapkan parameter desainarsitektur berkelanjutan, metode tersebut bersifat deduktif dan induktif yang dapatkontekstualkan dengan lingkungan alam yang lebih fleksibel. Hasil rancanganlaboratorium alam menerapkan pendekatan arsitektur berkelanjutan berdasarkanparameter pendekatan eco-technic, eco-centric, eco-aesthetic, eco-cultural, ecomedical,dan eco-social. Perancangan laboratorium alam melalui pendekatan desainberkelanjutan bertujuan mewadahi aktivitas pembelajaran SMA Trensains dalammata pelajaran sains kealaman. Selain itu, pemahaman dan sikap peduli terhadaplingkungan merupakan pesan yang dapat tersampaikan melalui perancanganlaboratorium alam kepada masyarakat pelajar.
Kata kunci: sains; laboratorium alam; arsitektur berkelanjutan