Perancangan Resort di Desa Dayakan dengan Pendekatan Appropriate Site Development
Abstract
Kondisi pasca pandemi Covid-19 membuat pemerintah pusat hingga pemerintah daerah berusaha untuk memulihkan kembali sektor pariwisata melalui pengembangan kawasan objek wisata. Kebutuhan pariwisata juga harus difasilitasi dengan baik, salah satunya adalah menyediakan fasilitas akomodasi penginapan. Fasilitas akomodasi penginapan dapat berupa vila, homestay, hotel, dan resort. Resort secara umum adalah bangunan hotel yang dibangun di tempat yang memiliki potensi karena keindahan alamnya seperti gunung, pantai, pedesaan, dan sebagainya. Potensi keindahan alam tersebut dimiliki oleh salah satu desa di Kabupaten Ponorogo yakni Desa Dayakan. Namun, penting untuk diketahui bahwa Desa Dayakan merupakan daerah rawan bencana longsor sehingga dapat mengakibatkan risiko potensial bagi pengunjung maupun lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, upaya perancangan harus didukung oleh konsep desain yang sustainable atau berkelanjutan. Pendekatan bangunan hijau adalah pendekatan bangunan yang meminimalkan efek berbahaya pada manusia dan lingkungan. Pendekatan bangunan hijau yang dibutuhkan adalah pendekatan yang berkaitan dengan konsep kesesuaian kondisi lahan dan lingkungan. Salah satu pendekatan bangunan hijau yang berkaitan dengan konsep tersebut adalah Appropriate Site Development (ASD). Appropriate Site Development membahas tentang kebijakan perancangan terhadap lahan yang meliputi sustainable planning, design, dan environment. Dengan menggabungkan upaya pemulihan pariwisata melalui penyediaan akomodasi resort, dan integrasi praktik desain berkelanjutan melalui prinsip Appropriate Site Development, perancangan resort yang dihasilkan akan dapat beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya tanpa merubah kondisi eksisting aslinya.
Kata kunci: Pariwisata, Perancangan Resor, Desain Berkelanjutan, Lingkungan.