Community Center Untuk Lansia Di Kota Yogyakarta Dengan Pendekatan Desain Biofilik
Abstract
Penduduk lanjut usia memiliki usia di atas dari 60 tahun. Penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 10 persen dan pada tahun 2045 mencapai angka 20 persen. Kondisi ini merupakan fenomena yang disebut penuaan penduduk. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki komposisi penduduk lansia paling besar di Indonesia. Penduduk lansia terlantar merupakan Penyandang Masalah Kesehatan Mental (PMKS) di DIY mencapai 32,24 persen.
Menurut UU Nomor 12 Tahun 1998, diperlukkan adanya wadah bagi penduduk lansia untuk meningkatkan dan menjaga kesejahteraan sosial. Community center merupakan wadah yang sesuai bagi penduduk lansia berkumpul dan meningkatkan kesejahteraan sosial mereka secara bersama sama. Pendekatan Desain biofilik digunakan utuk membantu fungsi tubuh menjadi lebih baik yang meningkatkan kesejahteraan sosialnya. Desain biofilik yang digunakan berasal dari buku Terrapin Bright Green yang terdiri dari 14 aspek. Metode rasionalisme Roger H. Clark dan Michael Pause merupakan metode desain yang digunakan. Preseden yang digunakan yaitu Elderly and Nursing Home in Orbec, Nursing House Nenzing, dan The Gardens Care Home in Sweden. Community center ini terdiri hunian lansia, hunian perawat, area komunal, bagian kesehatan lansia, kantor pengelola, dan area parker. Hunian lansia dapat menampung 60 orang.