Adaptation of Scandinavian Architecture at Cafe in Batu City
Adaptasi Arsitektur Skandinavian pada Cafe di Kota Batu
Abstract
ABSTRAK
Arsitektur skandinavian merupakan gaya arsitektur yang berasal dari Kawasan Norwegia, Swedia, Finlandia, Islandia, dan Denmark. Arsitektur Skandinavia memiliki karakteristik yang minimalis, fungsional, dan berfokus pada penggunaan material alami seperti kayu dan batu. Gaya arsitektur Skandinavia ini dirancang untuk menghadapi iklim yang berbeda, yaitu iklim yang cenderung dingin, dengan suhu yang rendah dan jumlah sinar matahari yang terbatas. Kontras antara gaya arsitektur Skandinavia yang didasarkan pada iklim yang dingin dan iklim tropis di Indonesia yang panas dan lembap menimbulkan dampak terhadap kenyamanan termal bagi penghuninya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk adaptasi arsitektur skandinavian di iklim tropis serta mengetahui kinerja termal arsitektur Skandinavian di iklim tropis melalui metode analisis komparatif antara teori dengan kondisi objek studi, analisis evaluatif dari hasil pengukuran lapangan dengan SNI dan analisis korelasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa café dengan gaya arsitektur Skandinavian yang diterapkan di iklim tropis dapat beradaptasi dengan cukup baik. Elemen desain arsitektur skandinavian yang sesuai dengan iklim tropis meliputi: orientasi bangunan, denah, dinding, lantai, shading device, dan pengaruh luar. Sedangkan elemen yang kurang sesuai meliputi: atap karena menggunakan atap datar dengan material yang memiliki konduktivitas tinggi dan bukaan (pintu dan jendela) serta ventilasi yang belum memenuhi secara teori, SNI maupun hasil pengukuran.
Kata kunci: Arsitektur Skandinavian, Arsitektur Tropis, Kinerja Termal
ABSTRACT
Scandinavian architecture is an architectural style originating from Norway, Sweden, Finland, Iceland, and Denmark. Scandinavian architecture has characteristics that are minimalist, functional, and focus on the use of natural materials such as wood and stone. This Scandinavian architectural style is designed to deal with different climates, namely climates that tend to be cold, with low temperatures and limited amounts of sunlight. The contrast between the Scandinavian architectural style based on the cold climate and the tropical climate in Indonesia which is hot and humid has an impact on thermal comfort for its inhabitants. This study aims to determine the form of adaptation of Scandinavian architecture in tropical climates and determine the thermal performance of Scandinavian architecture in tropical climates through comparative analysis methods between theory and the conditions of the object of study, evaluative analysis of field measurement results with SNI and correlation analysis. The results of this study show that cafes with Scandinavian architectural style applied in tropical climates can adapt quite well. Elements of Scandinavian architectural design that are suitable for tropical climates include: building orientation, floor plans, walls, floors, shading devices, and outside influences. While elements that are not suitable include: the roof because it uses a flat roof with materials that have high conductivity and openings (doors and windows) and ventilation that have not met in theory, SNI and measurement results.
Keywords: Scandinavian Architecture, Tropic Architecture, Thermal Performance