DESAIN ART AND CULINARY CENTER SEBAGAI PENGEMBANGAN WISATA DI KAWASAN ALUN-ALUN KOTA BATU
Abstract
ABSTRAK
Kota Batu sebagai salah satu kota di Jawa Timur yang menjadi tujuan populer bagi wisatawan sehingga memiliki peluang tinggi untuk pengembangan destinasi wisata. Alun-Alun Kota Batu, merupakan salah satu tempat wisata yang populer dikunjungi. Hadirnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar alun-alun menciptakan industri kuliner baru yang mendukung pertumbuhan pariwisata di Kota Batu. Untuk pengembangan destinasi wisata, penting untuk memiliki ruang yang fleksibel dan memberikan manfaat sosial, budaya, dan lingkungan. Untuk itu, Art Space sebagai ruang kreatif publik diperlukan untuk meningkatkan kegiatan seni dan memberikan hiburan edukatif bagi masyarakat. Perancangan ini bertujuan untuk menghadirkan pengalaman wisata yang positif melalui desain Art and Culinary Center sebagai pengembangan wisata di Kawasan Alun-Alun Kota Batu. Metode yang digunakan dalam mendesain yakni pendekatan pragmatisme diawali dengan mendiagnosis permasalahan pada desain dari aspek desain pengembangan destinasi pariwisata dan elemen desain ruang publik dengan fungsi kuliner dan pusat seni, kemudian mempertimbangkan tindakan alternatif bentuk yang kemudian dievaluasi. Pada perancangan Art and Culinary Center dengan pendekatan pragmatisme dilakukan dengan mengaitkan kriteria desain need, context, and form. Sehingga desain ini nantinya diharapkan menjadi destinasi wisata dengan aktivitas seni dan kuliner, daya tarik visual secara tiga dimensional yang dapat mencerminkan citra Kota Batu.
Kata kunci: Pengembangan Wisata, Art and Culinary Center, Pragmatisme
ABSTRACT
Batu City as one of the cities in East Java, has become a popular destination for tourists so it has a high opportunity for the development of superior tourist destinations. Batu City Square is one of the popular tourist attractions visited. The presence of Street Vendors (PKL) around the square creates a new culinary industry that supports the growth of tourism in Batu City. For the development of tourist destinations, it is important to have a space that is flexible and provides social, cultural, and environmental benefits. For this reason, Art Space as a public creative space is needed to increase art activities and provide educational entertainment for the community. This design aims to present a positive tourism experience through the design of the Art and Culinary Center as a Tourism Development in the Batu City Square Area. The method used in design activities, namely the pragmatism approach, begins with diagnosing problems in the design from the design aspects of tourism destination development and public space design elements with culinary functions and art centers, then considering alternative forms of action which are then evaluated. In designing the Art and Culinary Center with a pragmatism approach, it is carried out by linking the design criteria of need, context, and form. So that this design is expected to become a tourist destination with art and culinary activities, and three-dimensional visual appeal that can reflect the image of Batu City.
Keywords: Tourism Development, Art and Culinary Center, Pragmatism