Rumah Tumbuh Modular di Kota Surabaya

Authors

  • Lalu Yodit Dwi Anggara Universitas Brawijaya

Abstract

Menurut data BPS, Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Hunian
Yang Layak dan Terjangkau sebesar 59,54% di tahun 2020 dan 60,90% di tahun
2021. Permasalahan ini diperkeruh dengan banyaknya area kampung kota dengan
beberapa masalah seperti tidak tertatanya bangunan dan berhimpitan serta akses
jalan yang lumayan kecil, kebanyakan dari masyarakat kampung kota enggan untuk
berpindah ke rusun yang telah dibuat oleh pemerintah karena jauh dari tempat
mereka mencari nafkah. Salah satu solusi yang dapat menyelesaikan permasalah
hunian ini adalah rumah tumbuh modular yang dapat dikatakan memiliki biaya
konstruksi yang cukup murah daripada rumah konvensional dan dapat berkembang
sesuai keinginan dan kebutuhan. Struktur tumbuh modular hunian ini sangat cocok
bagi hunian di Kota Surabaya yang mana mendapat predikat kota terpadat di Jawa
Timur. Untuk perancangan rumah tumbuh modular ini menggunakan metode
pragmatisme agar mendapatkan hasil yang terbaik dengan predictive modelling. Hasil
desain berupa rumah tumbuh secara horizontal pada tahap 2 dan vertikal pada tahap
3 yang menggunakan struktur modular terpilih Rimae yaitu panel beton pracetak
yang memiliki 5 jenis panel struktur sebagai kolom dan balok serta 6 konektor
sebagai penyambung antara panel struktur dengan setiap modul hunian sebesar 5,05
x 9,85 m, dan setiap modul bersama sebesar 9,3 x 4,25 m dan 5 x 3,95 m.

Downloads

Published

2023-08-04

Issue

Section

Articles