Transformasi Bentuk Arsitektur Toraja pada Hotel di Rantepao, Toraja Utara
Abstract
Mempertahankan jati diri arsitektur Indonesia menjadi hal yang penting agar hal tersebut tetap pekat dari generasi ke generasi. Selain itu, melestarikan jati diri tersebut diperlukan agar arsitektur di Indonesia tetap memiliki identitasnya. Reaktualisasi arsitektur lokal juga terjadi di daerah Toraja, Sulawesi Selatan. Toraja merupakan salah satu ikon budaya Indonesia yang memiliki identitas kuat dan diminati sebagai destinasi wisata. Untuk menunjang kegiatan wisata yang berada di dalamnya, di Rantepao terdapat beberapa tempat penginapan/hotel yang dapat membawa dan memperkenalkan jati diri arsitektur Indonesia melalui pariwisata. Transformasi pun diperlukan untuk membawa jati diri arsitektur tradisional Toraja pada bangunan hotel tersebut. Dengan menerapkan teori ‘Modern Classicism’ oleh Robert Stern yang kemudian dipinjam dan dimaknai kembali oleh Prof. Josef Prijotomo dalam ranah pengkinian arsitektur nusantara untuk mendapatkan transformasi bentuk arsitektur yang diterapkan pada tampilan visual/ rupa 4 hotel di Toraja Utara yang memiliki unsur arsitektur tradisional Tongkonan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkatan transformasi bentuk arsitektur pada keempat objek kasus dapat diidentifikasi dengan menggunakan 6 kriteria yang berasal dari tinjauan, yaitu bentuk dasar dan komposisi, proporsi, struktur dan konstruksi, material dan warna, ornamen dan dekorasi, serta dasar kosmologis/ideologi.