Pengaruh Ruang Terbuka Hijau Privat Terhadap Kenyamanan Suhu pada Rumah Subsidi di Kota Probolinggo
Abstract
Saat ini pemenuhan terhadap kebutuhan rumah semakin sulit terpenuhi oleh Masyarakat Berpenghasilan
Rendah. Perumahan bersubsidi menjadi solusi untuk memiliki hunian layak karena mendapat bantuan
oleh pemerintah dan tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai. Namun, perumahan bersubsidi tidak
luput dari beberapa permasalahan yaitu karena bangunan rumah dinilai terlalu sempit yang akan
berpengaruh pada keadaan lingkungan termal khususnya di Kota Probolinggo. Banyak rumah subsidi di
Kota Probolinggo menghilangkan area RTH privat karena ada sisa lahan untuk dijadikan ruangan.
Tetapi, menurut Permen PU Nomor 05/PRT/M/2008 RTH privat terdiri minimal 10% dari luas area
rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh luas RTH privat terhadap kenyamanan suhu
pada rumah subsidi sebagai kenyamanan beraktivitas penghuninya. Objek penelitian dipilih berdasarkan
perbedaan luas RTH privatnya. Metode yang digunakan yaitu deskriptif evaluatif dengan pengukuran
lapangan berupa kondisi suhu udara serta metode eksperimental menggunakan software Autodesk
Ecotect Analysis 2011. Hasil penelitian menunjukkan luas RTH privat berpengaruh pada kondisi
kenyamanan suhu udara pada rumah. Selanjutnya dilakukan simulasi pada rumah dengan kondisi suhu
udara yang masih kurang nyaman. Hasil simulasi menunjukkan dengan penambahan luas RTH privat
berpengaruh pada penurunan suhu rumah subsidi sehingga suhu berada pada batas hangat nyaman
menurut SNI mengenai Batas Kenyamanan Termal di Indonesia.
Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau Privat, Kenyamanan Suhu, Rumah Subsidi.
House ownership is an obstacle for low-income society. Subsidized housing has been the
solution since it is government’s assistance and is not subject to Value Added Tax. Yet,
subsidized housings have its own challenges considering its narrow size that affects the
thermal environment, including in Probolinggo City. Many of the city’s subsidized housings
have eliminated the private green open space. Meanwhile, the regulation of Ministry of
Public Works and Housing Number 05/PRT/M/2008 states that the green open space must
cover minimum 10% of the house area. This research seeks to understand the impact of
private open green space on comfort temperature. The objects of this research were
determined by the size of the private green open space. The method used is descriptive
evaluative with field measurement of the air temperature conditions and experimental
method using the Autodesk Ecotect Analysis 2011 software. The result indicates that the
private green open space size affects each house’s comfort air temperature. A simulation was
carried out on the house with uncomfortable air temperature condition. The result shows
that the private open green space expansion will decrease the house’s temperature to
comfortable warm limit according to SNI 03-6572-2001 concerning Limits of Thermal
Comfort in Indonesia.
Key words: private open green space, comfort temperature, subsidized housings