Pusat Wisata Kesehatan Mental (Wellness Resort) dengan Fasilitas Berbasis Salutogenesis di Ubud Bali

Authors

  • Bima Juliansyah Universitas Brawijaya
  • Wasiska Iyati Universitas Brawijaya

Abstract

Era revolusi industri 4.0 dan munculnya pandemi Covid-19 berdampak pada tekanan psikologis manusia yang berjalan lurus dengan peningkatan penderita gangguan kesehatan mental. WHO menyebutkan dalam tahun 2019 sebanyak 970 juta orang di
seluruh dunia hidup dengan gangguan mental. Kesehatan mental adalah keadaan keseimbangan individu untuk mampu berfungsi secara efektif yang berdampak pada kemampuan untuk bertindak produktif dan berkontribusi kepada masyarakat.
Dibuatlah gagasan perencanaan desain fasilitas wisata kesehatan yang berfokus pada paningkatan kesehatan mental dalam bentuk resor kesehatan dengan fasilitas yang terdiri dari spa, yoga, pusat kebugaran, meditasi, pusat spiritual, pusat pendidikan, area hewan peliharaan, unit kesehatan, dan fasilitas aktivitas luar ruangan. Pendekatan arsitektur yang digunakan adalah arsitektur berbasis salutogenesis yang dikembangkan oleh arsitek Alan Dilani berdasarkan teori salutogenesis Antonovsky. Elemen desain berdasarkan salutogenesis terdiri dari crowding space, nature, landmarks, daylight, sunlight, windows, the restorative environment, accessibility and way finding, color, music/noise, art/aesthetic elements, culture dan space for social support. Desain yang dihasilkan berupa ruang binaan yang dapat menghubungkan manusia dengan alam secara visual dan fisik, dilengkapi dengan kemudahan aksesibilitas, meningkatkan dukungan dan komunikasi sosial, dan secara langsung memberikan kepuasan visual, suara dan kelengkapan fasilitas dan dapat memberikan peningkatan kualitas kesehatan mental manusia.

Downloads

Published

2023-08-04

Issue

Section

Articles