Penerapan Prinsip Transit Oriented Development (TOD) pada Apartemen Cisauk Point di Kota Tangerang Raya
Abstract
Pemerintah membuat kebijakan untuk membangun hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang mencakup apartemen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan non-MBR yang suatu saat menjadi faktor pendorong pada sektor bisnis properti. Pembangunan berorientasi transit (TOD) seperti yang dikandung Calthorpe (1993) awalnya menawarkan kerangka spasial yang dapat diskalakan untuk desain penggunaan lahan terpadu dan penyediaan mobilitas. Menurut Analyst Vibiz Research Center, dampak dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) juga sangat berpengaruh pada sektor investasi properti. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat asing yang masuk ke Indonesia untuk bekerja dan membutuhkan tempat tinggal. Penelitian ini berlokasi di Apartemen Cisauk Point dan memiliki tujuan untuk menganalisa penerapan prinsip konsep Transit Oriented Development (TOD) menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode analisis visual dan pengamatan terhadap kondisi eksisting yang dibandingkan dengan poin poin yang telah di tentukan, kemudian di scoring pada masing-masing poin sehingga didapatkan jumlah scoring untuk dimasukkan ke dalam klasifikasi standar TOD yaitu bronze, silver dan gold (ITDP,2017). Dari 8 prinsip Transit Oriented Development (TOD) yang diteliti, terdapat 2 prinsip yang belum ditemukan penerapannya. Prinsip tersebut adalah bersepeda dan menghubungkan.