Permasalahan arsitektural yang kini kerap dihadapi di masa kini diantaranya adalah kelangkaan dan mahalnya harga material bangunan, Solusi dari permasalahan tersebut adalah menggunakan material alternatif seperti kontainer bekas sebagai selubung bangunan, seperti halnya pada Taman Baca Amin (TBA), Kota Batu. Kekurangan dari kontainer adalah material dasarnya merupakan baja konduktor. Oleh karena itu, permasalahan yang timbul adalah ruang indoor di TBA terasa panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lingkungan termal TBA dan memberikan rekomendasi desain yang sesuai untuk menurunkan temperatur dalam bangunan. Data yang diukur dari TBA adalah adalah temperatur, temperatur radian, dan kelembaban yang divalidasi dengan Ecotect Analysis 2011. Hasil pengukuran dinyatakan valid dengan relative error tertinggi 8.01%. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa kondisi lingkungan termal TBA tidak nyaman menurut SNI. Hal ini dikarenakan material selubung di TBA kurang efisien menurunkan panas serta insulasi kontainer eksisting hanya menggunakan glasswool 25mm yang telah rontok sering dengan waktu. Oleh karena itu perlu diberikan rekomendasi desain yang mampu menurunkan u-value. Dengan menggunakan rekomendasi desain pendinginan pasif, yaitu mengganti insulasi eksisting dengan rockwool dan ccSPF 100mm, menambahakan air gap 75mm, mengganti lantai baja dengan dak beton dan menyesuaikan beberapa material pada selubung bangunan. Hasilnya, u-value dinding dapat diturunkan sebesar 72%, lantai 90%, atap 71%, dan u-value jendela diturunkan hingga 50%