Gedung Pertemuan di Kabupaten Nganjuk (Studi Pendekatan Sistem Penghawaan Alami)
Abstract
Gedung pertemuan dengan kapasitas pengunjung yang besar membutuhkan penghawaan yang baik untuk menjaga kenyamanan lingkungan bangunan. Kabupaten Nganjuk berada di iklim tropis dengan potensi angin yang sangat besar dan penghawaan alami masih sangat mungkin diterapkan pada bangunan. Strategi yang digunakan adalah penghawaan silang dan stack effect. Faktor yang mempengaruhi penghawaan alami antara lain bentuk massa, orientasi inlet-outlet terhadap arah angin, bentang-tinggi bangunan, rasio jendela dan jenis jendela. Menggunakan metode pragmatis sebagai metode perancagan dengan cara simulasi desain untuk mengetahui kecepatan, kemerataan udara dalam ruang. Simulasi menggunakan Computational Fluid Dynamic software Ansys Workbench. Hasilnya bentuk massa persegi, orientasi inlet tegak lurus dengan arah angin, bentang bangunan 30 m, tinggi bangunan≥10 m, rasio jendela antar inlet-outlet sama, luas jendela>10% dari luas lantai mengha i an ecepatan angin 0, - ,3 m dengan efe pen ega an be upa penu unan uhu anta a , - , i an angin merata pada seluruh.
Kata Kunci : gedung pertemuan, sistem penghawaan alami, angin