Rekayasa Tata Cahaya Alami Pada Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya
Authors
Jessika Putri Aristi
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Iwan Wibisono
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Keywords:
pencahayaan alami, ruang kelas, hipersensori
Abstract
Ruang kelas dan ruang sensori adalah ruang utama yang digunakan untuk aktivitas belajar mengajar pada sekolah. Anak penyandang autis adalah anak dengan gangguan penginderaan, dimana hipersensori adalah salah satu klasifikasi dari anak penyandang autis. Anak penyandang hipersensori lebih peka terhadap suara, cahaya berlebih dan mudah terdistraksi. Oleh karena itu, dibutuhkan kualitas pencahayaan alami yang baik sesuai dengan standar SNI yaitu 250lux dan kenyamanan visual yang baik untuk anak penyandang autis hipersensori. Ruang kelas dan ruang sensori pada Sekolah Inklusif Galuh Handayani belum memenuhi standar dan kenyamanan visual untuk anak hiposensori. Penelitian ini menggunakan metode simulasi eksperimental dengan menggunakan software DIAlux 4.13 yang bertujuan untuk mengetahui rekayasa tata cahaya alami yang baik untuk meningkatkan kualitas pencahayaan. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya perubahan dimensi bukaan jendela dengan ketinggian jendela di atas anak penyandang autis, penambahan elemen pembayang (sun shading, lightshelf, brightshelf) dengan memperhatikan orientasi matahari dan adanya perubahan elemen material lantai dan warna dinding. Dengan adanya rekayasa tata cahaya alami tersebut kualitas pencahayaan alami pada ruang kelas dan ruang sensori menjadi lebih baik sesuai dengan standar SNI dan kenyamanan visual untuk anak hipersensori.