Kinerja Termal Selubung Bangunan pada Gedung Kuliah Universitas Multimedia Nusantara Serpong

Authors

  • Muhammad Syamsul Bahri Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
  • Agung Murti Nugroho Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang

Abstract

Pemanasan global berdampak pada peningkatan penggunaan energi bangunan yang didominasi oleh penghawaan buatan. Salah satu bangunan di Indonesia yang menanggapi permasalahan tersebut yakni UMN. UMN menggunakan double skin facade dan breathing wall pada selubung bangunan sebagai pemaksimalan penghawaan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja termal yang dibentuk oleh selubung bangunan UMN dan rekomendasi desain yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (analisis visual) dan kuantitatif (pengukuran data termal). Hasil penelitian ini diolah dengan metode eksperimental menggunakan Software Ecotect 2011. Pengukuran data dilakukan pada bulan Februari 2018. Hasil pengukuran lapangan pada penelitian ini menujukkan bahwa gedung kuliah C-UMN masih diatas suhu nyaman menurut SNI-03-6572-2001 dan suhu nyaman Kota Tangerang. Sehingga perlu diketahui rekomendasi desain yang tepat dengan menggunakan software Ecotect. Hasil rekomendasi desain ini menunjukkan bahwa suhu pada rekomendasi desain dapat turun ke dalam suhu nyaman optimal (22.8ËšC – 25.8ËšC) dan suhu hangat nyaman (25.8â°C – 27.1â°C). Hasil rekomendasi desain ini juga menunjukkan terdapat pengurangan rata-rata radiasi matahari sebesar 146,25 Wh/m², peningkatan dan penurunan kecepatan angin sebesar 0,03–1,91 m/s berdasarkan kelembaban eksisting.

 

Kata kunci: kinerja termal, penghawaan alami, UMN, breathing wall, double skin facade.

Downloads

Published

2018-07-31

Issue

Section

Articles