Strategi Desain Pencahayaan Alami pada Gedung Monumen Pers Nasional Surakarta

Authors

  • Aprilia Prihatmi Riski
  • Wasiska Iyati

Abstract

Gedung Monumen Pers Nasional Surakarta merupakan bangunan milik Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dibagi menjadi dua kelompok bangunan, yaitu bangunan cagar budaya dan bangunan tidak termasuk cagar budaya. Bangunan ini memiliki fungsi majemuk. Di dalamnya terdapat fungsi ruang serba guna, kantor, museum, perpustakaan dan arsip. Gedung Monumen Pers Nasional Surakarta ini memiliki permasalahan sistem pencahayaan khususnya pada ruang-ruang publik antara lain ruang serba guna, museum dan perpustakaan. Beberapa permasalahan tersebut adalah bangunan yang tebal atau bangunan yang bersifat massif, desain jendela memiliki dimensi yang relatif kecil, tingkat pencahayaan di dalam ruangan yang belum memenuhi standar dan tidak merata, selain itu beberapa titik atau area terdapat silau. Permasalahan sistem pencahayaan tersebut juga berkaitan dengan fungsi atau tugas melihat dan aktivitas masing-masing ruang. Dengan kondisi seperti ini, maka dibutuhkan strategi-strategi khusus untuk menyelesaikan permasalahan sistem pencahayaan pada ruang publik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rekomendasi strategi desain pencahayaan alami yang tepat untuk meningkatkan kinerja sistem pencahayaan pada ruang publik Gedung Monumen Pers Nasional Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental dan analisis kuantitatif menggunakan software simulasi DIALux 4.12. Variabel bebas pada penelitian ini adalah desain bukaan, pembayang matahari, dinding, plafon dan lantai. Sedangkan variabel terikat yang diteliti adalah tingkat pencahayaan alami ruang dalam. Dengan menggunakan rekomendasi desain strategi pencahayaan alami khusus terpilih, ruang serba guna dapat menaikkan luas area dengan tingkat pencahayaan alami sesuai standar yaitu 300-600 lux sebesar 90% melalui strategi pencahayaan alami khsusus tubular skylight dan ruang perpustakaan 80% melalui shaft cahaya dan light pipe. Sedangkan ruang museum dengan standar tingkat pencahayaan alami 500-800 lux memiliki luas area sesuai standar sebesar 43% melalui strategi pencahayaan alami khusus top lighting.

 

Kata kunci: ruang serba guna, ruang museum, ruang perpustakaan, strategi pencahayaan alami khusus

Published

2018-07-31

Issue

Section

Articles