KONSEP PERMAKULTUR DI KAWASAN PANTAI SINE TULUNGAGUNG Studi Kasus: Penerapan Konsep Permakultur Pada Konsep Desain Eco-resort

Authors

  • Bonita Ratih Permatasari Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Abraham M Ridjal
  • Ali Soekirno

Abstract

Pengembangan tempat wisata saat ini banyak dilakukan karena minat wisatawan yang tinggi sepanjang tahun terutama wisata alam berbasis sosio-ekologi dengan iklim tropis. Meningkatnya minat masyarakat Kabupaten Tulungagung terhadap tempat wisata, juga berdasarkan kenaikan populasi penduduk dengan kenaikan 1,1% per tahunnya. Kebutuhan masyarakat akan lahan untuk lahan huni dan lahan wisata, akan dapat menggeser lahan pangan (sawah) untuk beralih fungsi menjadi lahan huni atau lahan komersil seperti lahan wisata. Maka, perlu adanya konsep wisata yang bijak untuk menyikapi permasalahan tersebut apabila lahan wisata yang digunakan merupakan lahan pangan yang beralih fungsi. Ruang lingkup studi untuk konsep tempat wisata berdasarkan bidang sosio-ekologi, terdapat di kawasan Pantai Sine. Kawasan Pantai Sine memiliki potensi wisata yang menjanjikan dengan potensi alam dan budayanya. Metode yang digunakan adalah metode analisis dan deskriptif dengan memahami fenomena dan etnografi melalui gambaran holistic atau visual culture. Diikuti dengan observasi langsung pada lingkungan kawasan tapak studi. Penerapan konsep permakultur menjadi dasar media untuk mengintregasikan potensi lokal dengan eco-resort atau tempat wisata. Sehingga wisata berbasis sosio-ekologi akan dapat menghasilkan pangan yang digunakan untuk masyarakat lokal maupun wisatawan. Kata kunci : permakultur, sosio-ekologi, konsep penzoningan, eco-resort

Downloads

Published

2013-11-26

Issue

Section

Articles