Kriteria Desain Pasar Seni dengan Pendekatan Semiotika Arsitektur

Authors

  • Amiratul Karimah Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Chairil Budiarto Amiuza Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Indyah Martiningrum Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Abstract

Pasar seni pada sebuah kota merupakan salah satu objek wisata denganfungsi sosial, komersil, dan edukasi. Pasar Seni dirancang dengan wujudarsitektural yang mampu mengkomunikasikan makna didalamnya. Secarafisik pasar seni yang sudah terbangun memiliki ciri objek arsitektur yangberbeda-beda, sehingga sampai saat ini belum ada kriteria perancanganpasar seni secara spesifik. Studi ini menghasilkan sebuah kriteria desaindengan pendekatan semiotika arsitektur. Penelitian dilakukan denganmenggunakan metode deskriptif komparatif yang membandingkan empatobjek sampel pasar seni. Kriteria desain pasar seni meliputi aspek bentuk,fungsi dan makna. Aspek bentuk pasar seni adalah kombinasi dari pola-polaelemen ruang-fungsi-massa/konstruksi dengan elemen ruang yang palingdominan diantara yang lain. Aspek fungsi pasar seni merupakan elemenpembentuk pasar seni dengan kecenderungan wisatawan menimbulkankebutuhan ruang-ruang spesifik seperti ATM Center, layanan informasi danakomodasi lainnya. Aspek makna pada pasar seni memuat referensi yangmenerjemahkan dua jenis kode yang diterapkan pada tema keseluruhanbangunan, yaitu bentuk arsitektur tradisional dan gaya arsitektur tertentu.Muatan tanda lainnya pada pasar seni yaitu ekspresi yang menerjemahkannilai-nilai yang diambil dari pola hidup masyarakat lokal.

Kata kunci: pasar seni, semiotika arsitektur

Downloads

Published

2016-11-02

Issue

Section

Articles