Pelestarian Gedung Juang 45 Bekasi
Abstract
Gedung juang 45 Bekasi merupakan salah satu dari sedikit bangunan peninggalan Belanda yang masih berdiri di kota Bekasi hingga saat ini. Menurunnya kualitas bangunan dan kurangnya perhatian masyarakat sekitar terhadap bangunan ini menjadi alasan ketertarikan menjadikan Gedung Juang 45 Bekasi sebagai objek penelitian. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi karakter bangunan, menganalisis makna kultural dan menentukan strategi pelestarian yang dapat diterapkan pada bangunan. Metode yang digunakan untuk menganalisis data pada studi ini adalah metode deskriptif analisis, metode evaluatif (pembobotan), dan metode development.  Hasil dari analisis menunjukkan bahwa karakter bangunan termasuk dalam bangunan berlanggam arsitektur Indische Empire Style. Upaya pelestarian yang dilakukan dibedakan menjadi tiga kelas nilai potensial. Nilai potensial tinggi (16-18) mendapatkan tindakan pelestarian preservasi (13 elemen), konservasi (4 elemen), dan rehabilitasi (1 elemen). Nilai potensial sedang (11-15) mendapatkan tindakan pelestarian konservasi (4 elemen), rehabilitasi (3 elemen), rekonstruksi (1 elemen). Nilai potensial rendah (6-10) hanya dapat melakukan tindakan pelestarian rehabilitasi (1 elemen) dan rekonstruksi (1 elemen).
Â
Kata kunci: Bangunan bersejarah, arsitektur kolonial, karakter arsitektural, pelestarian
Â