Geometri Fraktal Terhadap Rekonstruksi Candi Badut oleh B. De Haan

Authors

  • Dhara Adyuta Sasikirana Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang

Abstract

Candi Badut merupakan Candi tertua di Pulau Jawa. Candi ini merupakanpeninggalan bersejarah dari Kerajaan Kanjuruhan yang sempat runtuh akibat faktoralam dan manusia. B. De Haan, kontrolir pada masa kolonial Belanda, berperanbesar dalam proses pemugaran candi ini ditahun 1925-1927. Beliau juga membuatsketsa rekonstruksi Candi Badut yang utuh serta sesuai dengan triloka, candi yangdibagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki(Bhurloka), badan(Bhuvarloka) dankepala(Svarloka). Namun tidak ada bukti yang kuat untuk merekonstruksi bagiankepala sehingga hanya bagian kaki dan badan saja yang dipugar. Munculkeingintahuan akan wujud utuh Candi Badut ini. Berasal dari filosofi vastu purushamandala, candi yang bercorak Hindu ini menggunakan pembagian persegi yangberulang sehingga untuk membuktikan reka bagian kepala candi tersebut dapatmenggunakan Geometri Fraktal dengan metode box-counting. Hasil yang diperolehmenyebutkan bahwa indeks dimensi fraktal pada bagian kaki, badan dan kepaladengan perbandingan 1.878:1.870:1.872 dan dapat dibulatkan menjadi 1:1:1. Dariangka tersebut membuktikan bahwa rekonstruksi B. De Haan dapat dibuktikankebenarannya dari kacamata geometri fraktal. Kemudian didapat hasil bahwaperbandingan tinggi kaki, badan dan kepala candi sebesar 2,35:4,88:6,94 yang dapatdisederhanakan menjadi 1:2:3. Angka yang berulang dan teratur ini mendukungbahwa Candi Badut menganut filosofi vastu purusha mandala.

Downloads

Published

2021-01-30

Issue

Section

Articles